Di hari pertama, kegiatan ini terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama yang bertajuk “Ngobrolin Literasi Digital” bertujuan untuk mengenalkan dasar-dasar dan isu-isu terkait literasi digital ke peserta dan masyarakat Sorong. Sesi pertama ini dipandu oleh Putra Pattiwael dan dihadiri oleh tiga narasumber, yakni Donny B.U, Tenaga Ahli Menkominfo, Teguh Hidayat Iskandar Alam, Kepala LKPU UM Sorong, Siti Ashter, Pegiat UMKM. Masing-masing narasumber membahas mengenai dasar-dasar penggunaan teknologi dalam berbagai bidang, seperti pemanfaatan teknologi dan media sosial untuk bisnis juga UMKM, hingga kiat-kiat keamanan digital.
“Ada sekitar 345 juta pengguna mobile karena orang biasanya punya lebih dari satu HP. Sementara itu, berdasarkan data saya dapat dari BPS Kota Sorong, sebanyak 91 persen masyarakatnya sudah menggunakan internet,” papar Teguh, “literasi digital membuat kita meminimalisir risiko keamanan digital.”
Selanjutnya, dengan tajuk “Gali Ilmu: Produksi Konten Inspiratif”, sesi kedua dalam kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan awareness sekaligus mendorong kreativitas juga produktivitas masyarakat di Kota Sorong dalam menggunakan teknologi digital. Sesi ini dipandu oleh Iwan Setyawan, dengan pemateri antara lain: Nicholas Saputra, Figur Publik; Rizki Ameliah, Koordinator Program Literasi Digital Kemenkominfo; dan Michael G. Buyung, Fotografer dan Videografer Profesional.
“Salah satu tujuan dari kelas ini adalah untuk meningkatkan kecakapan digital kita, salah satunya melalui fotografi, di mana teman-teman bisa foto bukan hanya dengan kamera yang canggih saja, tapi dengan HP pun bisa,” ucap Rizki,
“jadi, kami berharap adanya kecakapan digital dalam menggunakan media sosial dan internet, dapat menjadi pondasi dasar untuk meningkatkan kecakapan yang lainnya seperti budaya digital, keamanan digital, serta etika digital,” tambahnya.
“Kemajuan teknologi ini seperti senjata, kalau dipakai dengan baik bisa empowering kita, memberikan kebaikan yang luar biasa, tetapi kalau tidak dipakai dengan baik juga mendatangkan hal buruk,” tutur Nicholas, “Fotografi memiliki potensi yang luar biasa dalam menceritakan sebuah kisah serta menambahkan nilai atau added value dari sebuah produk.”
“Setiap sisi Kota Sorong ini sangat bagus, hanya kita mengaplikasikan pemandangan itu seperti apa,” papar Michael, “dengan fotografi ini, kita bisa gali kembali sejarah-sejarah yang ada.”
Rangkaian acara Pekan Literasi Digital di Kota Sorong ini juga mengadakan Lomba Produksi Konten Inspiratif: Fotografi dengan berbagai hadiah yang menarik. Pemenang lomba ini akan diumumkan pada penutupan kegiatan esok siang. Selain kegiatan ini, ada pula berbagai kegiatan serta kelas-kelas pelatihan terkait peningkatan kapasitas di bidang digital yang terbuka untuk umum dan gratis. Informasi lebih lanjut terkait kegiatan-kegiatan tersebut dapat diakses melalui info.literasidigital.id.